Lelaki yang Mati


Hampir semua karya pertama Leo Tolstoy, di segala jenis karya tulis, selalu berhasil menjadi yang terkemuka. Hanya pada karya dramalah Tolstoy mengalami kegagalan pada usaha pertamanya. Namun selanjutnya, keberhasilan pun diraihnya dengan sangat cepat di jalur ini; sehingga keberhasilannya itulah yang justru mengejutkan, bukan kegagalannya. Diterjemahkan dari The Living Corpse, lakon Lelaki yang Mati ditulis Tolstoy berdasar fakta tentang campur tangan hukum yang tidak membawa kebaikan bagi siapa pun, dan justru merugikan semua pihak yang terlibat. Lakon ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari teori non-resistan Tolstoy yang mengungkapkan bahwa pengadilan dan penyelenggaraan peradilan benar-benar berbahaya. Tolstoy mengakui bahwa Lelaki yang Mati dan Hadji Murad adalah dua karya terakhirnya yang paling berharga bagi dirinya sendiri. Ini adalah karya lakon pertama Tolstoy yang terbit dalam edisi bahasa Indonesia. 

Lelaki yang Mati 
Penulis: Leo Tolstoy 
Penerjemah: Anasatia Sundarela 
Kalabuku, Oktober 2018 
xvi + 138 hlm.; 13 x 19 cm 
ISBN: 978-602-51654-0-5 
Rp67.000



0 comments