Lakon satu babak karya Oscar Wilde ini memancing hujatan dan pujian sepanjang zaman. Di Inggris, lakon ini awalnya dilarang karena dianggap setengah biblikal dan setengah pornografi. Ia digambarkan sebagai karya yang aneh, tidak waras, dan menjijikkan. Wilde dituduh telah melecehkan simbol-simbol suci biblikal. Beberapa kritikus menilai karya ini sebagai tiruan dari karya-karya bertema serupa dari para penulis lain. Beberapa kritikus lain melihatnya bukan sebagai tiruan, melainkan adaptasi kreatif dan interpretasi inovatif. Ada pula yang memandangnya sebagai salah satu pelopor estetika modern transgresif yang antisipatif terhadap gerakan avant-garde. Para kritikus gender dan queer membaca adanya female gaze yang subversif dalam lakon ini, di mana figur Salome memandang dan memanfaatkan kekuatan seksualnya untuk tujuan politis melalui kekerasan estetik. Elemen homoerotiknya juga dinilai sebagai isyarat perlawanan seksual Wilde. Di atas semua itu, sebagai hasil kerja intertekstual, lakon ini dianggap mencipta narasi inovatif yang meredefinisi genre tragedi simbolis Inggris.
Salome
Penulis: Oscar Wilde
Penerjemah: Anasatia Sundarela
Kalabuku, Juli 2025
... + ... hlm.; 11,5 cm x 17 cm
ISBN: ...
Rp00.000
Penerjemah: Anasatia Sundarela
Kalabuku, Juli 2025
... + ... hlm.; 11,5 cm x 17 cm
ISBN: ...
Rp00.000