Ekosistem Teater Indonesia, Jilid I
Ditulis oleh para narasumber dalam forum diskusi Teaterisu yang diinisiasi oleh Penastri, buku ini membahas ekosistem teater di 19 provinsi: Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Barat, Riau, dan Aceh. Sejak 2022, Teaterisu berkonsentrasi pada pembacaan ekosistem teater Indonesia via peta spasial atau kewilayahan. Pembacaan peta ekosistem teater di suatu wilayah, dari hulu ke hilir, diharapkan bisa membeberkan bagaimana rantai serta jejaring ekosistem teater bekerja, baik dari segi artistik, estetika, produksi dan distribusi pengetahuan, sosial, politik, ekonomi, relasi kuasa, dan berbagai isu lain yang lebih spesifik atau bahkan menjadi khas secara kewilayahan. Pembacaan via kewilayahan ini tentu tidak bisa terhindar dari kekaburan batas dan bias spasial—yang sering dilematis—karena saling silang garis batas yang-kultural dengan yang-geografis, atau yang-historis dengan yang-administratif. Namun demikian, cara ini setidaknya bisa juga digunakan untuk membaca bagaimana saling silang demarkasi yang demikian berpengaruh terhadap berbagai isu yang beroperasi dalam ekosistem teater Indonesia.
Ekosistem Teater Indonesia: Peta Rintisan, Jilid I
Penulis: Zainuddin M. Arie, Ipin Cevin, Sartian Nuriamin, Sidin La Hoga, Nurul Inayah, Muhammad Adil Tambono, R. Eko Wahono, Ely Rahmi, Edi Sutardi, Dexara Hachika, Wayan Sumahardika, Ekwan N. Wiratno, Caroko Tri Hananto, Ficky Tri Sanjaya, Irwan Jamal, Ari Sumitro, Vebri Al Lintani, Toton Dai Permana, Adhyra Irianto, Wendy HS, Marhalim Zaini, Mahdalena
Penyunting: Dewi Kharisma Michellia, Ibed S. Yuga
Kalabuku, Oktober 2024
xiv + 278 hlm.; 14 cm x 20,5 cm
ISBN: 978-623-89244-1-7 (jilid lengkap); 978-623-89244-2-4 (jilid I)
Versi cetak: Donasi minimal Rp55.000
Versi elektronik: OPEN ACCESS
0 comments