Dario Fo
Dario Fo lahir di Sangiano, sebuah kota kecil di Varese, 24 Maret 1926. Ayahnya seorang sosialis yang bekerja sebagai kepala stasiun kereta api dan aktor teater amatir. Ibunya seorang petani yang menulis buku tentang kampung halamannya: Il paese delle rane (Land of Frogs, 1978). Fo kecil sering berlibur di tempat kakeknya, ikut sang kakek berdagang keliling desa dengan mengendarai kereta kuda yang besar. Sang kakek menjajakan dagangannya sambil bermonolog tentang kisah-kisah menakjubkan dan anekdot-anekdot lokal. Dari sinilah Fo kecil mulai belajar dasar-dasar ritme naratif. Ia juga sering duduk berjam-jam di bar atau piazza untuk mendengarkan para perajin kaca dan nelayan yang saling bertukar kisah-kisah jemawa dan satire-satire politik yang pedas.
Fo muda adalah pembaca yang rakus melahap karya-karya Gramsci, Marx, Brecht, Mayakovsky, Lorca, Chekhov, Molière dan Shaw. Tahun 1942, ia studi seni rupa di Accademia di Belle Arti di Brera, Milan. Namun perang menjegal studinya, dan ia mesti mengikuti wajib militer, bergabung dengan tentara fasis Mussolini. Ia yang lahir dalam keluarga antifasis berhasil melarikan diri, menghabiskan sisa masa perang dengan bersembunyi di loteng sebuah toko.
Dario Fo bermain sebagai Orang Gila dalam Anarkis Itu Mati Kebetulan. | Foto: inchiostro.unipv.it |
Setelah perang, Fo melanjutkan studinya sambil mengambil kursus arsitektur dan bekerja sebagai asisten arsitek. Ia meninggalkan studi dan pekerjaannya karena muak dengan korupsi di sektor bangunan. Ia beralih menjadi penata skeneri panggung sambil mulai mengembangkan monolog improvisasi; lalu pada 1950 memulai karier sebagai pemonolog di kongsi teater milik Franco Parenti. Karier teater mengantar Fo bertemu Franca Rame ketika mereka bermain dalam pentas revue berjudul Sette giorni a Milano. Fo—yang sejak awal terpincut pada Rame—pura-pura tak acuh; hingga di sela-sela pertunjukan Rame menariknya ke belakang panggung, menghunjaminya dengan ciuman buas, dan mereka pun pa-caran, lalu menikah pada 24 Juni 1954.
Karier Fo dan Rame di teater berjalan menanjak, ditingkahi berbagai konflik politik, hingga pada puncaknya, 9 Oktober 1997, Akademi Swedia membuat pengumuman mengejutkan: Dario Fo memenangkan Nobel Sastra. Fo dinilai gemilang mengemulasi pelawak Abad Pertengahan dalam melawan penguasa dan menegakkan martabat orang-orang tertindas. Fo meninggal karena penyakit pernapasan akut di sebuah rumah sakit di Milan, 13 Oktober 2016.
BUKU:
Anarkis Itu Mati Kebetulan (penulis)