Catatan Penerbit

Lengger Agamaku

Setelah 25 judul buku bersubjek teater, inilah buku pertama bersubjek tari yang diterbitkan oleh Kalabuku. Dengan demikian, buku ini menandai perluasan subjek gerakan literasi oleh Kalabuku: bukan hanya pada lingkup teater, melainkan juga menjangkau tari dan seni pertunjukan beserta simpul-simpul lintas disiplinnya.

Buku karya Otniel Tasman—yang impresinya cukup radikal—ini menunjukkan bagaimana literasi dalam seni pertunjukan tidak hanya berkutat pada wacana-wacana pemanggungan dan proses naik panggung, tetapi menyeruak jauh ke luar, ke ruang-ruang yang selama ini diabaikan atau ditabukan. Padahal, ruang-ruang yang demikian sangat jamak dimasuki—dan tak bisa dihindari—oleh insan seni pertunjukan di belahan bumi mana pun. Hanya saja, ruang- ruang itu sering dimasuki dengan ketidaksadaran atau malah penampikan. Namun, beberapa seniman—seperti penulis buku ini—justru dengan sengaja memasukinya untuk mencari “kenyataan-kenyataan baru”.

Buku ini juga hadir sebagai catatan proses pembacaan penulisnya terhadap tubuh sebagai arsip hidup (baca: tubuh-arsip-lengger) yang tidak membuat sekat antara kehidupan keseharian dan kehidupan panggung. Hal inilah yang membuat wacana-wacana dalam buku ini menjadi lugas dan nyaris tanpa tedeng aling-aling. ◆

Kalabuku