Sahlan Mujtaba
Sahlan Mujtaba lahir di Cianjur, Jawa Barat, 12 Agustus, lulusan S-1 Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan S-2 Departemen Ilmu Susastra, Kajian Tradisi Lisan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Sejak 2016, ia mengajar di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA). Saat ini, ia sedang menekuni tradisi lisan dan teater terapan. Ia aktif berteater bersama Mainteater dan Jalan Teater. Pernah menjabat Direktur Umum Mainteater periode 2009–2018, mendirikan perkumpulan Jalan Teater Indonesia (2011), pernah menjadi kurator teater di Seni Bandung #2 (2018), dan saat ini menjabat Wakil Sekretaris Umum Perkumpulan Nasional Teater Indonesia (Penastri). Sejak tahun 2011, ia aktif menjadi fasilitator dan inisiator dalam beberapa proyek teater pemberdayaan, antara lain teater pemberdayaan anak-anak jalanan di kota Bandung (2011–2013) dan teater pemberdayaan masyarakat marginal di Bone, Sulawesi Selatan (2013–2014). Ia juga pernah mengikuti Workshop Etika dan Estetika Teater Pemberdayaan di Yogyakarta (2015). Karyanya, Ngagorowokkeun Gaok: Simbar Kencana Ngadeg Raja meraih hibah karya inovatif dari Yayasan Kelola (2015). Beberapa kali ia berkolaborasi dengan seniman-seniman dari mancanegara, seperti Jerman, Norwegia, Jepang, dan Australia. Karya-karya kolaborasi yang disutradarainya antara lain Kiamat atawa Dunia Tak Lama Lagi Pasti Hancur karya Jura Soyfer (2010), kolaborasi dengan sutradara dari Jerman, Boris Heilscher; Kembali/Tilbakekomstene (2015), kolaborasi dengan penulis drama dari Norwegia, Fredrik Brattberg; Cahaya Memintas Malam/The Light Within A Night, dipentaskan di Bandung, Bali, dan ASIA TOPA Melbourne (2017–2018), kolaborasi dengan sutradara dari La Trobe University, Melbourne, Bob Pavlich. Pada 2022, ia menginisiasi program Main-Mind di Museum: Pertunjukan Inklusif Barbasis Teater Museum dan mendapatkan hibah Dana Indonesiana kategori pemberdayaan ruang publik.